Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaLampung TimurPemerintahanTerbaru

SMK Bima Sakti Batanghari Nuban, Lampung Timur, Diduga Paksa Murid Tebus Ijazah

105
×

SMK Bima Sakti Batanghari Nuban, Lampung Timur, Diduga Paksa Murid Tebus Ijazah

Sebarkan artikel ini

Lampung Timur, Relasipublik – Rangga Sirnawan sebagai warga Desa Kedaton Induk Kecamatan Natanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur, selaku murid SMK Bima Sakti Kecamatan Batanghari nNuban, Kabupaten Lampung Timur. Minggu. 06/06/2021.

Rangga sirnawan menyampaikan atas keluhan nya kepada awak media terkait ijazah nya yang diduga masih ditahan oleh pihak sekolah SMK Bima Sakti Batanghari Nuban, yang telah lulus pada tahun 2019 lalu.

Example 300x600

Bahkan iya juga sudah pernah berusaha mendatangi sekolah tersebut, untuk mempertanyakan masalah ijazah nya kepada pihak sekolah, bahkan iya pun sudah nemuin Ibu Hj. Etik Silastri selaku kepala sekolah nya, namun usaha nya mendatangi dan menemui pihak kepala sekolah tersebut hanya sia – sia tetap saja pihak kepala sekolah nya enggan memberikan ijazah nya, hanya foto copian ijazah yang iya terima dari kepala sekolah tersebut, tutur rangga.

Lanjut rangga, setelah iya di berikan foto copi ijazah tersebut. Dan perlu diketahui bahwa Hj Etik Sulastri selaku kepala sekolah SMK Bima Sakti batanghari nuban, menyampaikan kepada rangga,

Ibu berikan keringanan ijazah mu tetapi ibu berikan foto copi yan nya dulu di karnakan kamu masih ada kekurangan biaya administrasi yaitu sebesar Rp. 2.350.000. (dua juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah) ini ibu berikan foto copi yan nya sementara, “supaya kamu bisa mendaftarkan pekerjaan, “lalu setelah kamu bekerja nanti hasil nya kamu sisihkan buat membayar kekurangan administrasi di sekolah untuk membayar guru”, ungkap kepala sekolah Hj Eti Sulastri terhadap Rangga.

Selain itu rangga juga menyampaikan bahwa ada salah satu wakil dari kepala sekolah yang membidangi dibidang humas memarahi nya dengan melontarkan kata sebagai brikut, kamu udah saya anggep anak saya sendiri kok kmu cerita sama fatullah, jawab Rangga bukan begitu pak, fatullah itu kakak saya ponakan ibu saya, tutur Rangga.

Yaudah yang intinya kamu punya duit berapa? Nanti saya yang nambah kalau mau di ambil ujar waka humas, jawab rangga gak bisa pak, “kalau sekarang saya belum punya duit, yaudah yang intinya gitu kalau ada duit kamu kasih ke saya nanti sisanya saya yang bayar, “kalau nggak senin kita ngadep bu etik bareng” jangan ngomong sama fatullah kalau dia nelpon kamu bilang aja udah beres.ungkap hadi saputra (asep) selaku wakil kepala sekolah, terhadap Rangga.( aprizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *